Kamis, 01 Juli 2021

Mengapa "takut" Matematika

 "Matematika" Entah mengapa jika mendengar nama itu hampir semua anak senyum sinis sedikit di kulum, ada yang bengong, ada yang hanya mengangguk-angguk. Pertanyaannya why? What happen? 

Ada getaran halus yang langsung menyikut di benak mereka ketika kita mulai membicarakan Matematika, seolah-olah ada membran terselubung yang menjadi benteng susahnya gelombang LONGITUDINAL ini menembus batas.

"Takut" Apa yang membuat ketakutan ini berawal? Apakah ekspektasi seorang guru matematika yang serius, kejam, tidak bersahabat? Ataukah materi matematika yang cenderung berat, "jelimet bin ribet", rangkaian angka-angka yang membosankan atau rumus yang suka muter-muter gak karuan? Ataukah dari dalam diri yang kurang percaya diri, menganggap matematika terlalu sukar buat di mengerti, dan terlalu dalam sedalam samudra buat difahami.

Terkadang lucu mendengar celotehan kecil tentang guru dan matematika, "guru matematika ku berkacamata tebal, apabila ia berjalan suara sepatunya sudah terdengar dari tiga lokal sebelum kelas kami" Ada lagi " Ibu T kalau menjelaskan selalu diakhiri dengan ketukan sepatu yang mengejutkan anak-anak" Di lain cerita "kami gak pernah tahu apa yang bapak bicarakan terlalu sukar buat di mengerti lebih mirip cak lontong ngomong ke kiri jawaban ke kanan" Di sisi lain "ibu itu terlalu lembut kami suka tapi pelajarannya mematikan gaya"

Well ketika bertemu guru matematika yang "unik" Berbeda dari biasanya apakah matematika ini bisa menjadi sahabat? Kalau jawabannya iya, berarti sebagai guru selayaknya memperbaiki dan mengembangkan kemampuan diri berinovasi. Ini menjadi catatan besar buat saya, how caranya me metamorfosis diri agar jadi guru bijaksana dan bijak sini dengan innovasi agar takkan ada lagi kata takut buat matematika karena matematika bukan "mati-mati lah ka"


2 Juli 2021

Mencoba menulis 

Derliana,S.Si



5 komentar:

  1. Matematika ilmu yang sangat di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari

    BalasHapus
  2. Matematika merupakan pelajaran yg sangat unik

    BalasHapus
  3. Apapun celotehan mereka, saya tetap suka Matematika karena hampir di seluruh elemen kehidupan kita tak bisa terlepas dari Matematika.
    Mantap paparannya cikgu. Lanjut. Kutunggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berharap suatu hari anggapan mapel matematika seperti mapel penjas dan seni budaya... Santuuiii bagi siswa...

      Hapus
  4. Semoga hasil karya tulisan ini dapat menggugah motivasi siswa belajar matematika

    BalasHapus

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...