Selasa, 31 Agustus 2021

Teknik Promosi Buku ala Pak Akbar

 

Resume 19

TEKNIK PROMOSI BUKU

                                              Narasumber : Akbar Zainudin, M.M, MJW.

Mooderator : Bu Kanjeng


 

Gerimis pagi menghantarku kesekolah, terasa sejuk menyentuh kulit menghiang dahaga,

walau tertatih menulis kutakkan meyerah, setidaknya ikhtiar ini menbuat hatiku lega.

 

Ya pagi ini gerimis membasahi bumi sepintu sedulang, mentari pun sembunyi dibalik awan tipis, rintika air yang turun perlahan lembut tapi pasti, menyentuh setiap permukaan tanpa harus menyakiti. Kupunya sedikit waktu luang sebelum masuk ke kelasbuat menebarkan salam dan ilmu, setelah memberskan semua perlengkapan tersisa waktu empat puluh lima menit kedepan, kucoba merangkum materi kuliah ke-19 yang sudah beberapa pekan ini belum sempat kusentuh, bismillah kuharus bisa.

Pemateri pertemuan ke-19 taggal 23 Agustus 2021 ini sangat terkenal dengan bukunya Man Jadda Wajada, beliau adalah Bapak Akbar Zainudin, Pria kelahiran Banyumas 48 tahun lalu ini adalah seorang trainer dan motivator nasional sekaligus penulis spektakuler. Alumni podok esantren Gontor ini tak berhenti menimba ilmu hingga saai ini beliau masih berjuang menyelesaikan S3 nya unuk mendapatkan gelar Doctor Manajemen SDM di Universitas Negeri Jakarta. Beliau didampingi moderator ayng sudah sangat tidak asing bagi kami peserta pelatihan ini bagi ku beliau ini adalah Ibunya para menulis disini, ya beliau adalah Ibu Kanjeng (Sri Sugiastuti).

“Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.”-Ibu Kanjeng-

Di awal perjumapaan ini sebagai pembuka Pak Akbar memperkelakan sebuah buku karangannya uang ber judul UKTUB, yang berisi panduan menulis dalam 180 hari, beliau menyarankan agar para peserta mempunayi buku ini dikarenakan ada 150 an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah anggota IKAPI. Dari sini saja saya sudah dapat melihat teknik pomosi yang beliau lakukan dengan mengajak membeli bukunya secara halus tanpa disadari oleh peserta pelatihan.

Sebelum masuk kestrategi pemasaran buku beliau menekankan bahwa sebelum memulai menulis kita haru sudah menargerkan siapa audiaen atau pembaca buku kita apakah anak-anak, remaja, atau pun orang tua, harus ada kalsifikasi yang jelas karena semua itu ada perbedaanya.

Ada empat strategi pemasaran buku yang akan di kupas satu persatu:

1.      Produck (Strategi Produk): menurut Pak Akbar strategi produk ini sebenarnya lebih banyak menjadi tangggung jawab peberbit. Tanggung jawab kita sebagai penulis ditekankan pada memberikan masukan kepada penerbit targat pembaca kita serta apa yang dibutuhkan audien dari buku kita. Jadi konsep buku  ini berdasarkan kebutuhan dan target dari audiens.

2.      Price (Strategi harga): sekali lagi beliau menjelaskan bahwa yang menentukan harga buku juga menjadi tanggung jawab penerbit. Ada dua strategi untuk mentukan harga buku yaitu Pertama : harga buku secara umum, dan Kedua: buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).

3.      Strategi Distribusi : Pak Akbar menjelaskan distribusi secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

4.      Strategi Promosi : panjang sekali penjelasan Pak akbar tentang strategi promosi, pak akbar menjelaskan bahwa program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Lalu Beliau memberikan beberapa program promosi yang bisa dilakukan yaitu:

Pertama: Launching buku merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Dapat dilakuan  di mana saja  boleh siaula, masjid, lembaga pendidikan, hotel dan sebagainya. Siapa pula yang harus mengadakannya dan membiayainya ? yang harus melakukan promosi launcing buku boleh jadi penerbit dan juga penulis. Yang terbaik adalah kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kedua : Bedah Buku. Bedah buku merupakan acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini dapat dilaksanakan secara online maupun offline. Offline (bertatap muka langsung) maksudnya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga (Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya). Dapat dilakukan di semua tempat dalam situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital, bedah buku secara online lebih bermanfaat. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. Mudah-mudahan semua ituInsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

 

Ketiga: Membuat seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat: Membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Kelima: Membuat jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Keenam: Gunakan marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh: Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

 

Sebagai penutup materi kuliah malam tanggal 23 agustus 2021 Pak Akbar memberikan catatan penutup yang intinya sebagia penulis kita harus memiliki beberapa keterampilan yang membantu proses penjualan buku seperti keterampilan berbicara yang baik di depan umum, keterampilan membuat kata-kata yang menarik untuk promoso dan penjualan, dan yang terakhir adalah kemapuan memanfaatkan teknologi informasi, karena kita sedang hidup pada era ini maka jikalau kita mampu memanfaatkan semuanyanya hidup akan lebih mudah dan baik.

Strategi pemasaran yang bukan hanya bisa beliau sampaikan namun sudah beliau terapkan pada kehidupanya. Ya sebaik baik orang adalah orang yang menyampaikan ilmu dan telah menerapkannya, jadi bukan omong kosong belaka, serta hanya jadi sekedar perintah tanpa sadar bahwa diri sendiri tidak/belum melaksanakannya.

Waktu terus bergulir tanpa terasa dari tadi pagi hingga malam ini, banyak sekali tragedi yang dapat diceritakan namun bukan disini, menatap monitor dalam sepi mengayunkan jemari seolah membuat sebait puisi yang tertumpah dari hati, ada emosi disini, ada sesuatu yang rasanya  kurang dari dalam diri, entah itu merasa belum siap atau tak mapu menerapkan ilmu pemasaran tingkat tinggi yang diperoleh, jadi disini hanya berbagi saja karena belum bisa menerpakan sebagai aplikasi nyata di kehidupan sebenarnya.

Senin, 30 Agustus 2021

BSM

Bisnis Sepeda Motor dan Emak


Hari yang indah mentari cerah bersinar tahun ajaran baru dimulai ditengah kondisi COVID-19 kala itu bulan Juli 2020.

Rapat tahun ajaran baru pun dimulai disini di sebuah SMK terbesar di pulau kecil di timur pulau Sumatera. Duduk berjarak di dalam Aula yang cukup besar diisi lebih kurang seratus dua puluh peserta yang berdiri dari guru-guru mata pelajar staf dan tata usaha, banyak hal yang dibahas kepala sekolah dan jajarannya tentang pembelajaran ditengah pandemi COVID-19. 

 Acara yang paling ditunggu adalah pembagian SK dan distribusi mengajar dari tim akademis kepada para Guru, juga ada sk pembagian kelas untuk 48 guru yang akan menjadi wali kelas. Ada sedikit kehebohan saat pembagian sk wali kelas karena ada yang diluar kebiasaan yaitu beberapa orang guru rolling berganti jurusan dalam membina siswa sebagai wali kelas. 

Membaca panjangnya susunan nama wali kelas yang baru diberikan kulihat namaku di situ sebagai wali kelas Bisnis Sepeda Motor, kelas yang lumayan menyeramkan bagi guru-guru yang menjadi wali kelas nya, entah apa lah sebabnya dari tahun ke tahun dari periode ke periode kelas favorit paling banyak siswa yang mendaftar ingin menjadi anggotanya namun yang terjadi begitu banyak siswa berguguran mengundurkan diri dari kelas tersebut, itulah momok terbesar sebagai wali kelas seolah tak mampu membina mereka agar dapat bertahan menghadapi segala cobaannya. Wow ini sebuah tantangan besar menjadi emak anak-anak BSM yang super luar biasa. Ku hanya berharap dapat bersinergi dengan mereka. 

Rasanya seperti dikejar kejar apa saja, sport jantung tersa kencang sekali, jadi wali kelas di era pandemi, hari sabtu pun ku manfaatkan untuk memaksa seluruh siswa masuk kedalam Google Classroom agar saat seninnya siswa sudah dapat belajar di semua mapel dan tidak ada alasan lagi buat bersantai ria karena school from home. Mengingatkan wali murid agar mengawasi kinerja anaknya, sampai menunggui mereka yang tidak punya HP dan kuota di halaman sekolah agar mereka bisa mengerjakan tugas tugasnya. 

Satu, dua, tiga bulan berlaku, akhirnya dapat masuk sekolah juga walaupun dengan pembagian kuota kelas berdasarkan no urut absensi, pembagian raport tengah semester pun terjadi, dengan nilai acak kadul penuh warna karena mereka masih lalai akan tugas-tugasnya, pembinaan pun dilakukan mulai dari pemanggilan orang tua siswa, dialog apa kendala dan masalahnya, hingga bulan Desember pun tiba, penilaian akhir semester ganjil dilaksanakan, ada lagi alasan yang lucu menurut logika satu siswa tidak mau ujian di sekolah dengan alasan sakit yang dibuat-buat ia hanya ingin di rumah saja, sebagai wali kelas pun berusaha menengahi agar semua dapat berjalan lancar dan sempurna. 

Hasil rapor pembelajaran semester ganjil parah seperti yang sudah diduga, anak anak ini sebenarnya mau apa. Ku bagikan kartu kuning sebagai pengingat bahwa banyak nilai yang musti diselesaikan dengan remedial. Tuhan kuatkan aku.... 

Tekan dari bagian akademis juga menjadi tekanan batin yang kuat memicu tensi dan adrenalin bekerja, hampir seluruh siswa BSM tidak lulus pelajaran simulasi digital, ku buatkan jadwal pertemuan dengan guru mapel di leb komputer, ku panggil siswa dan walinya, dan pada akhirnya ku juga yang mengajarkan apa yang harus mereka kerjakan dan lakukan terkait dengan pelajaran ini karena siswa siswa tersebut banyak yang belum mengenal komputer secara langsung alias tidak pernah menyentuhnya sama sekali. 

Dihari lain merekam video bernyanyi lagu daerah untuk tugas seni budaya, di lain waktu membuat dan mengajarkan cara bercerita dan memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, di sela sela waktu mengajar ku pun mengingatkan mereka agar segera menyelesaikan tugas fisika. Belum lagi untuk mapel bengkel otomotif atau mapel produktif Ya Ilahi kuat kan hamba. 

Suatu hari ketika pulang ke rumah untuk makan siang ku bertemu dengan salah satu siswa BSMku yang banyak sekali masalahnya, ku tegur iya ditengah jalan mengapa bolos sekolah, dan alasan klise selalu menjadi jurus buat mengelak "motor ku rusak Bu"katanya, kalau lah benar motor nya rusak kok bisa ia sampai ke daerah rumah ku yang jaraknya sekitar 4 kilo meter dari sekolah ahhh dasar bocah ada ada saja cari masalah. Sesampainya kembali ku ke sekolah dengan semangat mau masuk ruangan buat mengajar kembali tiba-tiba ada panggilan telfon dari kaprog bahwa ayah anak yang kepergok di jalan tadi  mau ketemu dan sudah ada di bengkel sekarang. Terpaksa kuputar haluan belok kanan menuju bengkel otomotif, dan ayahnya pun curhat tentang putranya ada kata kata lucu saat terakhir sebelum sang ayah pulang "mungkin motornya yang tidak mau sekolah, sehingga jika dibawa ke sekolah selalu mogok" Rasanya mau tertawa namun tertahan ini benar-benar keterlaluan. 

Bersambung..... 


Sabtu, 28 Agustus 2021

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

 

Resume 18

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

Narasumber : Yulius Roma Patendean,S.Pd

Mooderator : Bu Kanjeng



Entah apa yang ingin kutulis tak ada ide sedikit pun yang terlntas dipikiran, hanya menjalankan kewajiban yang sudah kadung dilakoni beberapa bulan ini tinggal beberapa langkah lagi mendekati finis sayang rasanya kalau harus di tinggalkan, walaupun sebenarnya sangatlah berat karena ini bukan lah hal biasa namun sesuatu yang sangat luar biasa yang pernah kulakukan seumur hidupku dan mungkin ini hadiah terindah ditahun penuh rintangan dan masalah andaikan kumpulan resume ini dapat menjadi sebuah buku.

Aku hampir lupa apakah aku mengikuti pertemuan kedelapan belas ini atau tidak, aku pun lupa apakah aku mengisi daftar hadir atau tidak, namun chat wa yang selalu kuteruskan ke dalam grup khusus menyimpan data menunjukkan aku meneruskan chat tersebut sesuai waktu kejadian pelatihan berlangsung, mungkin aku hanya meneruskan saja tanpa memperhatikan isi dan materi kegiatan yang berlangsung. Aku takkan mungkin menyalahkan kondisi atau keadaan namun ini terjadi murni karena kesalahan dan ketidaksiapan pribadi menghadapi pelatihan yang memang diluar batas kemapuan.

Sekarang kucoba merunut setiap kejadian dan mengambil garis besar dari kuliah jum’at malam tanggal 20 Agustus 2021. Moderator pemimpin acara malam ini seseorang yang sangat familiar dengan passionnya beliau adalah Ibu Kanjeng. Narasumber yang dihadirkan adalah Guru muda berbakat kelahiran Tana Toraja bernama Yulius Roma Patendean,S.Pd akrab disapa bung Roma, Beliau sedang bertugas sebagai PNS di SMAN 5 Tana Toraja, sekarang juga aktif sebagai youtuber sekaligus penulis.

Materi malam ini Bung Roma berbagi bagaimana cara Menyusun Buku Secara Sistematis, disini beliau menjelaskan cara membuat judul, bab, subjudul, daftar isi, daftar kutipan, indeks secara otomatis dengan mengunakan microshoft word yang belilau jelaskan melaui akun youtubenya:

1. https://youtu.be/jXPr59aWJSc

2. https://youtu.be/eePQwyHAcjw

3. https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

Isi dari link youtube yang pertama adalah bagaimana cara merapikan  judul, bab, sub judul secara otomatis dengan menggunakan microsoft word langkah langkahya dapar di buat garis besar seperti dibawah ini:

1.      Langkah pertama : siapkan terlebih dahulu judul-judul yang diperluan dalam penulisan buku secara urut seperti gambar dibawah

2.      Langkah kedua: Klik Page layout pilih size kertas ukuran A5

3.      Langkah ketiga: blok KATA PENGANTAR lalu klik home pilih heading 1

4.      Langkah ketiga: blok DAFTAR ISI lalu pilih heading 1

5.    Langkah keempat: pilih BAB 1 klik heading 1, kemudian blok Sub Bab 1 klik heading 2, blok bagian dari Sub Bab pilih heading 3, demikian seterusnya hinga selesai semua BAB yang ada pada buku yang ingin kita buat. Ingat untuk Judul setiap bab pilih heading 1 sedankan untuk sub bab pilih heading 2 serta bagian dari sub bab gunakan heading 3.

6.    Langkah kelima: blok judul-judul lainya yang ada dalam naskah yang kita buat seperti INDEKS, DAFTAR PUSTAKA, TENTANG PENULIS dan pilih heading 1

7.      Langkah ke tujuh: Setelah ke enam langkah kita lalui jangan lupa mengembalikan posisi judul dan subjudul ke posisi semula serta jangan lupa merubah kembali warnanya menjadi hitam.

8.      Langkah kedelapan: kembali kehalaman DAFTAR ISI,  letakkan kursor dibawah tulisan daftar isi lalu pilih references dan pilih table of contens, disini Bung Roma lebih menyarankan untu melilih table of contents yang kedua. Jadilah hasil seperti dibawah ini.


Link youtube yang kedua berisi penjelasan detail mengenai cara merapikan daftar isi, indeks, dan daftar pustaka secara otomatis. Untuk merapikan daftar isi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Langkah pertama: Sebelum merapikan daftar isi kita rapikan dulu penomoran halaman. Pilih Page Number lalu pilih plain number berapa yang kita inginkan, setelah itu klik format ubah dari angka ke dalam huruf.

2.      Langkah kedua: Untuk membuat halaman bagian isi berbeda penomorannya dengan bagian daftar isi dan yang diatasnya maka lyang perlu dilakukan adalah letakkan kursor didepan judul BAB 1 klik page layout pilih Beraks setelah itu pilih section beraks pilih next page. Selanjutnya klik dua kali footer pilih page number keudian pilih format page ubah start at 1.

3.      Langkah ketiga: ketika kita ingin menamabah bab maupun sub bab, tambahkan saja Bab san sub bab yang kita inginkan lalu blok judul bab baru klik heading 1 dan untuk sub bab klik heading 2. Selanjutnya kembali kehalaman daftar isi klik upgrate table lalu pilih update entrie table.

Bagian berikutnya yang juga merupakan isi dari yautube kedua yaitu membuat daftar pustaka otomatis, langkah-kangkah yang diperlukan untuk membuat DATAR PUSTAKA OTOMATIS adalah sebagai berikut:

1.      Langkah Pertama: letakkan kursor di samping kutipan yang kita buat lalu klik references, setelah itu kita pilih style boleh pilih APA Fifth Edition.

 


 

 

2.      Langkah Kedua : Setelah memilih Style Klik Manage Sources, klik new, ini dikarenakan kita baru pertama kali membuat daftar kutipan. Selanjutnya setelah klik New muncullah tampilan seperti dibawah dan pilih Book untuk Type of Source. 



     Isi Author dengan nama penulis buku yang kita kutip, Title di isi dengan judul bukunya, Year diisi dengan tahun terbit buku, City derah tempat buku dicetak, dan Publiser adalah nama penerbit buku yang kita kutip. Jika semua sudh diisi maka klik ok dan klik close.


3.      Langkah ketiga : letakkan kembali kursor ke samping kutipan yang kita buat lalu klik Insert Citation maka akan muncul nama pemilik kutipan tersebut.



4.      Langkah Keempat : masuk kebagian halaman DAFTAR PUSTAKA letakkan kursor dibawah dengan menekan enter lalu klik kembali References, klik Bibliografy pilih yang kedua, klik saja akan mucul secara otomatis bagian dari daftar pustaka tanpa kita harum mengentrinya satu-satu.

Hal ini juga dapat dilakukan untuk kutipan yang berasal dari internet situs/web hanya saja ada perbedaan sedikit dalam memilih menu Type of Source pilihlah Web Site, begitu juga untuk kutipan dari jurnal pilih menu Type of Source dalam reference bagian manage sources pilih Journal Article. Cukup mudah untuk dilakukan dan mempermudah kita dalam menyusun serta merapikan tulisan.

Sekali lagi saya minta maaf karena resum ini belum mampu menjelaskan isi pokok dari keseluruhan mata kuliah malam tanggal 20 Agustus 2021 langkah-langkah penyusunan naskah sistematis ala Yulius Roma Patandean karena masih ada link youtube ketiga  belum dibuka serta masalah indeks pada link youtube kedua yang belum sempat dituliskan. Kata kata pamungkas dari Bung Roma malam ini adalah CLBK maksudnya Coba Lakuan Biasakan dan Konsisten.

 

 

Pangkalpinang.

 

Derliana S.Si

 


Selasa, 24 Agustus 2021

KONSEP BUKU NON FIKSI (RESUME 17)

 

Resume 17

KONSEP BUKU NON FIKSI

Narasumber : Musiin,M.Pd.

Mooderator : Mr.Bams


Kelas menulis kita malam ini kembali menampilkan Mr.Bams sebagai moderator dan Ibu Musiin,M.Pd sebagai narasumber. Ibu Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ibu Iin lahir di kota Tahu Takwa Kediri adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarakan Kediri sejak tahun 1998.

Mr. Bams memulai acara dengan mengucapakan salam:

“Assalamualaikum w.w. Salam sejahtera untuk kita semua. Salam Literasi”

Mr Bams mengatakan:

“Seijin Omjay, ijinkan saya Mr. Bams memulai kegiatan kelas malam ini.”

Kembali kuliah malam ini dilakukan masih dalam suasana istirahat total dan mungkin ada yang sedang isoman. Mr.Bams pun mengajak seluaruh peserta mendo’akan guru bloger kita OmJay  masih belum pulih kesehatannya agar diberikan kesembuhan. Teriring do’a untuk seluruh peserta dan bangsa ini agar segera bisa pulih dan bangit untuk membangun negeri.

Sebelum memberikan materi kuliah malam ini Ibu Iin memberikan intermezo berupa semangat dan pencerahan dari pengalaman pribadi beliau bahwa beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan yang dapat merendahkan potensi dirinya untuk menulis. Bu Iin mengatakan

            “Ketakutan  yang saya rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.         Takut tidak ada yang membaca.

2.         Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.         Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat saya konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.”

            Panjang sekali cerita Ibu Iin tentang awal menulis, beliau mengatakan menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis tidaklah semudah berbicara, sebelum mulai menulis kita harus mempunyai alasan mengapa harus menulis? Alasan apa yang membuat kita ingin  menjadi penulis harus benar-benar kita pikirkan secara seksama dan tepat sehingga muncul atau timbul tekat yang kuat untuk menjadi penulis.

            Awal dari materi kuliah malam ini adalah membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.  Pola Hierarkis : Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit, Contoh: Buku Pelajaran

2.  Pola Prosedural : Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3.  Pola Klaster : Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.

            Selanjutnya  Bu Iin menlanjutkan materi tentang proses penulisan buku yang beliau bagi dalam 5 langkah yakni

1.      Pratulis :

Masuk dalam bagian tahapan pratulis antara lain: menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, meyusun daftar, meriset,membuat mind mapping, menyusun kerangka.

2.      Menulis Draf

Dalam menulis draf yang perlu diakukan antara lain: menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas dan perlu di tekankan agar tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.

3.      Merevisi Draf

Untuk meevisi draf yang perlu diakukan antara lain: merevisi sistematika / strutur tulisan serta memeriksa gambaran besar naskah

4.      Menyunting Naskah

Pada tahapan ini perlu sekali ketelitian dalam memerikasa ejaan, tata bahasa, diksi, data/fakta, legalitas dan norma yang ada dalam naskah.

5.      Menerbitkan

Ini adalah langkah terakhir proses menerbitkan buku.

           

            Banyak sekali hambatan yang muncul ketika kita ingin menulis Bu Iin menberikan contoh hambatan-hambatan yang acapkali datang menyerang penulis antara lain: hambatan waktu, hilangnya daya kreativitas, gangguan teknis, hilang fokus atau tujuan, sampai pada gangguan psikologis. Cara mengatasi hambatan / gangguan tersebut adaah dengan  cara refresing, mencari insfirasi keberbagai tempat dapat juga silaturahmi kelingkungan sekitar, melakukan sesuatu yang menyenangkan, berkunjung ke perpustakaan untuk membaca berbagai reverensi dan sebagainnya.

            Pelajaran yang sangat berharga diperoleh malam ini dari pemaparan tentang konsep buku nonfiksi. Yang dapat saya ambil adalah mari lakukan segera apabila ada ide yang terlintas di kepala dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan sehingga ide-ide yang gentayangan di pikiran dapat menjadi sebuah karya yang bermakna, sangat disayangkan apabila sudah memiliki gagasan atau ide namun tidak sempat menjadi sesuatu hingga ide tersebut hilang seiring waktu dan kita mengalami kejenuhan.

           

Buah pare pahit rasanya,

Namun tak sepahit sambilotoh,

Meskipun sulit menuangkannya,

Tidaklah serumit menjadi contoh.

 

Pangkalpinang

Derliana,S.Si

Senin, 23 Agustus 2021

KELENGKAPAN NASKAH

                                                                         Resume 16

                                                MENULIS KELENGKAPAN NASKAH


 

            Malam yang sedikit suram suasana muram terasa sedemikian hingga menjadi kelam, meski demikian kuliah malam pun harus tetap di laksanakan, meskipun halangan datang aral melintang.

Bunda Aam Nurhasanah,S.Pd selaku moderator membuka kuliah malam dengan mengucapkan salam dan meyampaikan beberapa kabar: “Assalamualaikum Wr.Wb. Malam ini kita memasuki pertemuan ke-16, izinkan saya membuka kelas dan memandu jalannya diskusi di gelombang 19 dan gelombang 20. Sebelum kita mulai kelas ini, mari doakan Om Jay yang sedang sakit dan teman-teman yang sedang Isolasi Mandiri, semoga semuanya lekas sehat dan Corona ini segera pergi dari Bumi Pertiwi.”

Tak lupa Beliau pun menyampaikan motifasi kepada para peserta :

 “Tugas peserta adalah mengumpulkan 20 link resume dan wajib menerbitkan buku solo sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat bernilai 40 jam. Oleh karena itu, cobalah mulai buat daftar isinya, karena 4 pertemuan lagi akhirnya terkumpul 20 resume.”

Sebagai Narasumber kuliah kali ini adalah Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD. Beliau adalah salah satu alumni gelombang ke-4 yang salah satu bukunya terbit ke penerbit mayor PT Andi Offset yang minggu lalu, beluai juga sudah mengisi kelas menulis Omjay. Cikgu Tere begitu beliau biasa di sapa seorang guru SD di NTT, namun beliau bukanlah seorang guru bisa sederetan prestasi menjampingi perjalanannya sebagai pendidik sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Materi pun diisi tentang kelangkapan naskah menjadi sebuah buku. Cikgu Tere menuliskan materinya dengan menggunakan canva dan saya posting di aakun instalgramnya.

Bagian-bagian kelangkapan naskah buku  terdiri dari:

1.    Prakata : berupa uangkapan hati penulis buku, panjangnya berkisar satu sampai dua halaman, berisi ucapan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung penulis, menggambarkan isi buku secara ringkas, sasaran pembaca, keunggulan bukku, dan pesan bagi pembaca.

2.    Daftar Isi : sering disebut sebagai Outline/Kerangka, manfaatnya memudahkan proses penulisan, membuat, sebagai bahan persentasi ke penerbit, menjadikan tulisan lebih sistematis, membuat penulis fokus pada inti tulisan, dan menjamin kelengkapan tulisan.

3.    Sinopsis : ringkasan keseluruhan dari cerita, mempermudah pembaca dalam memahami isi cerita. Panggunaan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, menyajikan alur cerita secara lengkap namun lebih ringkas.

4.    Profil penulis : pendukung isi buku berisi tentang jati diri penulis, latar belakang pendidikannya, profesi, nomor kontak penulis.

Selain membahas ke-lima unsur pokok diatas Cikgu Tere juga membahas perbedaan antara prakata dan kata pengantar. Masih banyak diantara kita salah presepsi antara prakata dan kata pengantar sehingga menganggap prakata itu sama dengan kata pengantar padahal kedua hal tersebut jauh berbeda, untuk menyamakan presepsi mari kita pelajari perbedaanya dari gambar dibawah.



Selain membahas perbedaan prakata dan  kata pengantar Cikgu Tere juga membahas Sinopsis dan Blurb, Cikgu There menjelaskan :

“Sinopsis menceritakan keseluruhan isi buku secara ringkas. Sedangkan Blurb hanya menuliskan bagian - bagian menarik dari sebuah buku.  Penanda utama blurb adalah pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu pembaca.”

            


        Selanjutnya bagaimana membuat daftar isi dengan mocrosoft word. Intinya ada pada Heading 1 dan Heading 2.



            Demikianlah penyampaian materi kuliah malam ini dari Cikgu Tere yang singkat dan padat, pespon perserta sangat baik terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya, dan Cikgu Tere pun menjawab dengan sabar.


Anak kecil melampar batu,

Bermain disungai begitu senang,

Resume ku cicil satu-satu,

Berusaha berdamai agar tenang.

 

Pangkalpinang,

Derliana,S.Si

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...