30 Juli 2021
Harum nian wangi kasturi,
Semerbak baunya ditengah majelis,
Bukanlah pantun pembuat sepi,
Sibuk mereka belajar menulis.
Siput mengkerut masuk ke sarang
Saya jadi takut Bu Kanjeng datang.
🙏🙏🙏
Duduk di masjid Qur'an dibaca,
Dibaca serta pula artinya,
Takutlah murid jadi durhaka,
Tersilap alpa tutur dan kata.
😊
Langit berbintang angan melayang,
Siput ngintip sekedar memandang,
Bu Kanjeng datang tanda sayang,
Mata mengedip malu pun hilang.
1 Agustus 2021
Duduk dipepet si anak gimbal,
Berbau amis bermuka arang,
Isi dompet kembali tebal,
Tersenyum si manis bila dipandang.
Ya ya ya 😀
Makan ketan di meja rotan
Kopi manis pun tak ketinggalan
Catatan belanja menunggu antrian
Laris manis gerobak langganan
Satu dua sangat ceria,
Mentari bersinar dibalik awan,
Pantun dibuat hati gembira,
Mata berbinar melirik menawan.
5 Agustus 2021
Langit malam nan kelam,
Gelap berkabut kelabu memutih,
Tenggelam dalam lautan suram,
Terbawa hanyut hati ku sedih.
Apa daya harus ku pilih,
Hidup sesuai suratan takdir,
Kalau saya tak boleh sedih,
Bagai berandai tersambar petir.
Maaf kalau pantun ya sedih.
Al-Kahfi dibaca dimalam jum'at,
Perbanyak sholawat itu wasiat,
Ini secerca pantun nasihat,
Semoga selamat dunia akhirat.
7 Agustus 2021
Antologi pantun jadi senjata,
Koma dan titik buah peluru,
Berkata santun indah tertata,
Terkenal baik di segala penjuru.
Amboi cakep 😀
Tinggal di rumah jangan di bawa,
Barang pusaka tempo dulu,
Bu Helwiyah pandai tak jumawa,
Cantik beretika tak pandang bulu.
Naik kuda di atas pelana,
Diikat pita dikala petang,
Nama ayunda Derliana,
Asal kota Pangkalpinang
😁😁😁😁
Cakeppp
BalasHapusWow... mantap. Nanti ikut lomba berpantuan ria.
BalasHapusBolehlah....bolehlah...
BalasHapus