Minggu, 12 Desember 2021

 

WAKTU AZAN BERKUMANDANG

Oleh: Derliana,S.Si

 

Suara berat namun, mendayu

Seolah berteriak tapi menatap sayu

Memecah kesunyian kesibukan merayu.

 

Saat tubuh enak terlelap di pembaringan

Saat rutinitas mencapai puncak keseharian

Saat ngebut mengejar waktu di jalanan

Saat rasa lelah datang kemudian.

 

Suara berat kembali berkumandang

Menyeru memanggil dengan lantang

Jiwa yang telah gersang pun meradang

Mencoba menolak berontak menendang

Kesal marah gundah dan gulana meyerang.

 

Seketika resah gelisah gundah mengema

Menyayat menghujam menikam sukma

Merintih tertatih lirih seperti derama

Entah apalah yang menjelma

Menyapa pelan berirama

Seolah bisikan Mama.

 

 

 

 

 

Seruan Pemilik semesta

Masih diri ini suka berdusta

Berdalih lelah ini itu meronta

Mata hati sudah menjadi buta

Lidahpun telah kelu terbata-bata.

 

Kumadang azan lewat saja dipikiran

Apakah selamanya diri tak tahu ini seruan

Untuk menghadap Yang Maha Menciptakan

Agar menjawab azan dan sholat dikerjakan.

 

Sebelum maut menjemput merambat arteri

Peringatan telah datang lima kali sehari

Taubatlah segera hamba yang tahu diri.

 

Pangkalpinang, 13 November 2021

 

                                        

 

 

 

 

 


 

MIMPI DI GAZA

Oleh: Derliana,S.Si

 

Mentari bersinar di pagi cerah

Panas menyengat tak merubah

Seperti bunga indah merekah.

 

Anak kecil berkumpul seribu

Kendatipun tak berayah ibu

Tetap ceria wajah berdebu

 Bersama Al Qur'an dari kalbu.

 

Tengah malam merah merona

Kilatan cahaya yang membahana

Gemuruh suara memekakkanqk merana

Guncangan datang memukul jiwa disana

Berusaha tegar walau tertimpa bencana.

 

Subur bangsamu yang dirahmati Tuhan

Sejak dahulu sebelum jaman penjajahan

Tumbuh subur yang telah diusahakan

Walau mendekam dalam tahanan

Bias senyuman di antara kesedihan

Tak membuatmu lumpuh terus berjalan.

 

 

 

 

 

 

 

Al Aqso masjid suci seperti janji yang dinanti

Dengan kesuburan kemakmuran yang diberkati

Sekarang rebutan penjarah penjajahan menikmati

Ingin berkuasa menduduki serta membuat mati

Nyawa manusia yang suci seolah tiada arti.

 

Begitu indah malammu dengan ketenangan

Namun rasa was-was di hati penuh keraguan

Munkinkah pergi dan hilang semua ancaman 

Atukah hanya kamuflase sebagai hiasan.

 

Do'a kami Palestina kembali dalam damai

Berharap bunga mekar di Gaza setelah disemai

Dan pendudukan lenyap punah dihantam badai.

 

Pangkalpinang, 15 November 2021

 


 

RESAH

Oleh : Derliana,S,Si

 

Sulit untuk dimengerti karena ini pelik 

Rumit situasi penuh intrik tak bertitik

Bersandar aku sebentar mengindari konflik.

 

 Harus banyak sabar mungkin itu yang benar

Namun nafsu amarah tak kunjung kelar

Terus bergoncah memecah tampar

Tak sadar jiwa ini telah terlempar.

 

Sakit di hati tersayat sembilu

Batin menjerit jiwa pun pilu

Meradang menikam hatiku kelu

Entah mengapa api memantik selalu

Jiwa rapuh tengelam dalam pusaran halu.

 

Semua yang terjadi seolah-olah salah

Tak dapat membedakan manalagi arah

Kebenaran keadilan sirna memerah

 Buah dari masalah antah berantah

Membela mempertahankan serakah

Simpan untukmu saja diriku tak latah.

 

 

 

 

 

Bukankah Tuhan mengajarkan kita taat

Terikat sumpah setia yang telah mengikat

Memenuhi janji kewajiban penuh berkat

Sebagai abdi negara itu bukanlah kodrat

Namun pilihan dengan sadar dan dasar kuat.

 

Menjalankan segala bentuk amanah kewajiban

Kami dengar kami ikuti sebagai pegangan

Tak usah gelisah gusar akan rintangan

Jalani dengan ikhlas karena Tuhan.

 

Sebesar apa pun badai tak akan tumbang

Jika akar pohon sadar menghujam terjang

Baca Bismillah kerjakan amanah hatiku tenang.

 

Pangkalpinang, 16 November 2021

 


 

PROFIL PENULIS

 

Derliana,S.Si lahir di Pangkalpinang, 13 Muharam 1400H anak ke-dua dari empat bersaudara. Tinggal di Gg. Telex Desa Kace timur, lima ratus meter dari kota Pangkalpiang. Alumni  SD N 68; SMP N 5; SMUN 3 Pangkalpinang, dan FMIPA Universitas Sriwijaya 2003. Pengabdianku sebagai tenaga pendidik ASN sejak tahun 2009 di SMK N 2 Pangkalpinang sampai sekarang. Seorang Guru Matematika dan juga Ibu dari dua putri dan satu putra yang sedang berjuang mendidik anaknya menjadi penghapal Qur’an. Sejak bergabung dalam grup menulis bersama Om Jay dan PGRI, penulis telah menulis naskah yang dimuat pada buku Antologi “Writing is My Passion”, “Merdeka Berpantun Cintai Budaya Negeri”, “Bangga Jadi Orang Indonesia”, “Persembahan Cinta Untuk Guru”, dan ” Hikmah Dibalik Pandemi” serta sebuah buku solo pertama “ Let’s Writing”

Blogg: https://matcikgu.blogspot.com

Email: liaderliana@gmail.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...