WAKTU AZAN BERKUMANDANG
Oleh: Derliana,S.Si
Suara berat namun, mendayu
Seolah berteriak tapi menatap sayu
Memecah kesunyian kesibukan merayu.
Saat tubuh enak terlelap di pembaringan
Saat rutinitas mencapai puncak
keseharian
Saat ngebut mengejar waktu di jalanan
Saat rasa lelah datang kemudian.
Suara berat kembali berkumandang
Menyeru memanggil dengan lantang
Jiwa yang telah gersang pun meradang
Mencoba menolak berontak menendang
Kesal marah gundah dan gulana meyerang.
Seketika resah gelisah gundah mengema
Menyayat menghujam menikam sukma
Merintih tertatih lirih seperti derama
Entah apalah yang menjelma
Menyapa pelan berirama
Seolah bisikan Mama.
Seruan Pemilik semesta
Masih diri ini suka berdusta
Berdalih lelah ini itu meronta
Mata
hati sudah menjadi buta
Lidahpun telah kelu terbata-bata.
Kumadang azan lewat saja dipikiran
Apakah selamanya diri tak tahu ini
seruan
Untuk menghadap Yang Maha Menciptakan
Agar menjawab azan dan sholat
dikerjakan.
Sebelum maut menjemput merambat arteri
Peringatan telah datang lima kali
sehari
Taubatlah segera hamba yang tahu diri.
Pangkalpinang,
13 November 2021
MIMPI DI GAZA
Oleh:
Derliana,S.Si
Mentari bersinar
di pagi cerah
Panas
menyengat tak merubah
Seperti
bunga indah merekah.
Anak kecil
berkumpul seribu
Kendatipun
tak berayah ibu
Tetap ceria
wajah berdebu
Bersama
Al Qur'an dari kalbu.
Tengah malam
merah merona
Kilatan
cahaya yang membahana
Gemuruh
suara memekakkanqk merana
Guncangan
datang memukul jiwa disana
Berusaha
tegar walau tertimpa bencana.
Subur
bangsamu yang dirahmati Tuhan
Sejak dahulu
sebelum jaman penjajahan
Tumbuh subur
yang telah diusahakan
Walau mendekam dalam tahanan
Bias
senyuman di antara kesedihan
Tak
membuatmu lumpuh terus berjalan.
Al Aqso
masjid suci seperti janji yang dinanti
Dengan
kesuburan kemakmuran yang diberkati
Sekarang
rebutan penjarah penjajahan menikmati
Ingin
berkuasa menduduki serta membuat mati
Nyawa
manusia yang suci seolah tiada arti.
Begitu indah
malammu dengan ketenangan
Namun rasa
was-was di hati penuh keraguan
Munkinkah
pergi dan hilang semua ancaman
Atukah hanya
kamuflase sebagai
hiasan.
Do'a kami
Palestina kembali dalam damai
Berharap
bunga mekar di Gaza setelah disemai
Dan
pendudukan lenyap punah dihantam badai.
Pangkalpinang, 15 November 2021
RESAH
Oleh : Derliana,S,Si
Sulit untuk dimengerti karena ini
pelik
Rumit situasi penuh intrik tak bertitik
Bersandar aku sebentar mengindari
konflik.
Harus banyak sabar mungkin itu yang benar
Namun nafsu amarah tak kunjung kelar
Terus bergoncah memecah tampar
Tak sadar jiwa ini telah terlempar.
Sakit
di hati tersayat sembilu
Batin menjerit jiwa pun pilu
Meradang menikam hatiku kelu
Entah mengapa api memantik selalu
Jiwa rapuh tengelam dalam pusaran halu.
Semua yang terjadi seolah-olah salah
Tak dapat membedakan manalagi arah
Kebenaran keadilan sirna memerah
Buah dari masalah antah berantah
Membela mempertahankan serakah
Simpan untukmu saja diriku tak latah.
Bukankah Tuhan mengajarkan kita taat
Terikat sumpah setia yang telah
mengikat
Memenuhi janji kewajiban penuh berkat
Sebagai abdi negara itu bukanlah kodrat
Namun pilihan dengan sadar dan dasar
kuat.
Menjalankan segala bentuk amanah
kewajiban
Kami dengar kami ikuti sebagai pegangan
Tak usah gelisah gusar akan rintangan
Jalani dengan ikhlas karena Tuhan.
Sebesar apa pun badai tak akan tumbang
Jika akar pohon sadar menghujam terjang
Baca Bismillah kerjakan amanah hatiku
tenang.
Pangkalpinang,
16 November 2021
PROFIL
PENULIS
Blogg:
https://matcikgu.blogspot.com
Email:
liaderliana@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar