Minggu, 25 Juli 2021

Resum 5 (impian)

 

MENGENAL PENERBIT INDIE

Guru    : gantunglah cita-cita mu setinggi langit

Murid : mana mungkin dapat ku gantung, bukankah ibu katakan langit itu adalah batas jauh mataku memandang?

Guru    : kalau begitu ingatlah ini saja

Murid : apa itu duhai ibu?

Guru    : sebuah lagu lama “Takkan lari gunung dikejar, usah hati cemas berdebar, walau pun jauh perjalanan, takkan lari gunung di kejar” gunung itu cita-citamu maka gapailah

 

            Mungkin membuat sebuah buku adalah cita-cita sebagian orang J akan tetapi bisa jadi ini hanyalah mimpi buat banyak orang di luar sana. Menulis sebuah buku dan diterbitkan adalah sesuatu yang sangat luar biasa buat orang kebanyakan, melihat kelompok penulis, motivator, editor, bahkan wartawan saja sudah seperti melihat kelompok ekslusif yang wah sekali standar keilmuannya.

            Kuliah malam ini masih di hari Ied Mubarok, menghadirkan seorang Bapak guru dari Lamongan, beliau bernama Mukminin, M.Pd sebagai narasumber dan Mr.Bams sebagai moderator. Di awali dengan salam, sholawat dan berdo’a kegiatan ini berlangsung khidmat dan tertata rapi dari awal sampai akhir. Beliau akrab di sapa Cakinin ini telah banyak munulis buku dan diterbitkan, berikut ini beliau akan berbagi mengenai “Mengenal Penerbit Buku Indie”, kuliah malam ini dapat dibagi menjadi tiga sesi/ bagian paparan.

            “Semua orang akan mati kecuali karyanya, mak tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”.-Ali bin Abi Thalib, salah satu kata mutiara sebagai penyemangat awal dari materi kuliah malam ini. Pada bagian pertama Narasumber memaparkan dengan sangat detil tahapan cara menulis dan menerbitkan buku yang tepat diantaranya:

 Prawriting merupakan tahapan pencarian ide yang menuntut penulis harus peka terhadap lingkungan, kreatif dan juga banyak literasi.

Drafting merupakan tahapan pengembangan ide menjadi tulisan berupa naskah kasar.

Revisi merupakan tahapan seleksi naskah yang baik, perlu tambahan atau pengurangan.

Editing/Swasunting merupakan taapan perbaikan naskah muai dari tanda baca, sampai kaidah EBBI yang baik dan benar.

Publikasi merupakan tahapan penebitan naskah yang siap menjadi buku.

            Selanjutnnya bagian ke-dua Narasumber (Cakinin) mengajak peserta mengenali penerbit buku, apa saja perbedaan penerbit besar dan penerbit indie, beliau memberi judul bagian ini dengan “Ayo Melek Penerbit Buku” berikut ini paparan beliau yang saya sederhanakan.

Perbedaan Penerbit Mayor dan Indie

No.

Keterangan

Mayor

Indie

1.

Jumlah Cetakan

1000-3000 eksemplar

Sesuai pesanan

2.

Pemilihan Naskah

Naskah melalui tahapan seleksi prosedur.

Tidak menolak naskah selama tidak melanggar UU hak cipta

3.

Profesionalitas

ya

ya

4.

Waktu Penerbitan

1-3 bulan untuk konfirmasi maskah diterima atau tidak lalu menunggu giliran cetak.

Dalam hitungan minggu buku bisa terbit

5.

Royalti

10% dari total penjualan

15-20% dari harga buku

6.

Biaya Penerbitan

gratis

Berbayar sesuai aturan penerbit

Dari tabel di atas dapat dibaca sebagai penulis pemula kemana pilihan penerbit yang dapat membantu kita membuat sebuah buku. Beliau juga menyampaikan bahwa ada tiga penerbit indie  dalam grup belajar menulis besama PGRI asuhan OmJay.

            Bagian ke-tiga Cakini memperkenalkan penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN, dan beliau juga memaparkan syarat-syarat penerbitan di sana seperti kirimkan naskah lengkap (judul, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis, foto dan sinopsis) diketik A5 front 11, margin 2(kiri, kanan, atas, dan bawah), huruf : arial, calbiri, atau cambria, serta rincian biaya cetak buku A5 kertas Bookpaper contohnya untuk buku  60 halaman: cetak 5 buku = Rp570.000,00; cetak 10 buku Rp650.000,00.

 

Buah manggis buah rukam

Musim durian di ikuti rambutan

Belajar menulis membuat resum

Cukup sekian walaupun serabutan

           

 

Pangkalpinang, 25 Juli 2021

Derliana,S.Si


4 komentar:

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...