Selasa, 31 Agustus 2021

Teknik Promosi Buku ala Pak Akbar

 

Resume 19

TEKNIK PROMOSI BUKU

                                              Narasumber : Akbar Zainudin, M.M, MJW.

Mooderator : Bu Kanjeng


 

Gerimis pagi menghantarku kesekolah, terasa sejuk menyentuh kulit menghiang dahaga,

walau tertatih menulis kutakkan meyerah, setidaknya ikhtiar ini menbuat hatiku lega.

 

Ya pagi ini gerimis membasahi bumi sepintu sedulang, mentari pun sembunyi dibalik awan tipis, rintika air yang turun perlahan lembut tapi pasti, menyentuh setiap permukaan tanpa harus menyakiti. Kupunya sedikit waktu luang sebelum masuk ke kelasbuat menebarkan salam dan ilmu, setelah memberskan semua perlengkapan tersisa waktu empat puluh lima menit kedepan, kucoba merangkum materi kuliah ke-19 yang sudah beberapa pekan ini belum sempat kusentuh, bismillah kuharus bisa.

Pemateri pertemuan ke-19 taggal 23 Agustus 2021 ini sangat terkenal dengan bukunya Man Jadda Wajada, beliau adalah Bapak Akbar Zainudin, Pria kelahiran Banyumas 48 tahun lalu ini adalah seorang trainer dan motivator nasional sekaligus penulis spektakuler. Alumni podok esantren Gontor ini tak berhenti menimba ilmu hingga saai ini beliau masih berjuang menyelesaikan S3 nya unuk mendapatkan gelar Doctor Manajemen SDM di Universitas Negeri Jakarta. Beliau didampingi moderator ayng sudah sangat tidak asing bagi kami peserta pelatihan ini bagi ku beliau ini adalah Ibunya para menulis disini, ya beliau adalah Ibu Kanjeng (Sri Sugiastuti).

“Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.”-Ibu Kanjeng-

Di awal perjumapaan ini sebagai pembuka Pak Akbar memperkelakan sebuah buku karangannya uang ber judul UKTUB, yang berisi panduan menulis dalam 180 hari, beliau menyarankan agar para peserta mempunayi buku ini dikarenakan ada 150 an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah anggota IKAPI. Dari sini saja saya sudah dapat melihat teknik pomosi yang beliau lakukan dengan mengajak membeli bukunya secara halus tanpa disadari oleh peserta pelatihan.

Sebelum masuk kestrategi pemasaran buku beliau menekankan bahwa sebelum memulai menulis kita haru sudah menargerkan siapa audiaen atau pembaca buku kita apakah anak-anak, remaja, atau pun orang tua, harus ada kalsifikasi yang jelas karena semua itu ada perbedaanya.

Ada empat strategi pemasaran buku yang akan di kupas satu persatu:

1.      Produck (Strategi Produk): menurut Pak Akbar strategi produk ini sebenarnya lebih banyak menjadi tangggung jawab peberbit. Tanggung jawab kita sebagai penulis ditekankan pada memberikan masukan kepada penerbit targat pembaca kita serta apa yang dibutuhkan audien dari buku kita. Jadi konsep buku  ini berdasarkan kebutuhan dan target dari audiens.

2.      Price (Strategi harga): sekali lagi beliau menjelaskan bahwa yang menentukan harga buku juga menjadi tanggung jawab penerbit. Ada dua strategi untuk mentukan harga buku yaitu Pertama : harga buku secara umum, dan Kedua: buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).

3.      Strategi Distribusi : Pak Akbar menjelaskan distribusi secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

4.      Strategi Promosi : panjang sekali penjelasan Pak akbar tentang strategi promosi, pak akbar menjelaskan bahwa program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Lalu Beliau memberikan beberapa program promosi yang bisa dilakukan yaitu:

Pertama: Launching buku merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Dapat dilakuan  di mana saja  boleh siaula, masjid, lembaga pendidikan, hotel dan sebagainya. Siapa pula yang harus mengadakannya dan membiayainya ? yang harus melakukan promosi launcing buku boleh jadi penerbit dan juga penulis. Yang terbaik adalah kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kedua : Bedah Buku. Bedah buku merupakan acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini dapat dilaksanakan secara online maupun offline. Offline (bertatap muka langsung) maksudnya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga (Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya). Dapat dilakukan di semua tempat dalam situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital, bedah buku secara online lebih bermanfaat. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. Mudah-mudahan semua ituInsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

 

Ketiga: Membuat seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat: Membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Kelima: Membuat jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Keenam: Gunakan marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh: Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

 

Sebagai penutup materi kuliah malam tanggal 23 agustus 2021 Pak Akbar memberikan catatan penutup yang intinya sebagia penulis kita harus memiliki beberapa keterampilan yang membantu proses penjualan buku seperti keterampilan berbicara yang baik di depan umum, keterampilan membuat kata-kata yang menarik untuk promoso dan penjualan, dan yang terakhir adalah kemapuan memanfaatkan teknologi informasi, karena kita sedang hidup pada era ini maka jikalau kita mampu memanfaatkan semuanyanya hidup akan lebih mudah dan baik.

Strategi pemasaran yang bukan hanya bisa beliau sampaikan namun sudah beliau terapkan pada kehidupanya. Ya sebaik baik orang adalah orang yang menyampaikan ilmu dan telah menerapkannya, jadi bukan omong kosong belaka, serta hanya jadi sekedar perintah tanpa sadar bahwa diri sendiri tidak/belum melaksanakannya.

Waktu terus bergulir tanpa terasa dari tadi pagi hingga malam ini, banyak sekali tragedi yang dapat diceritakan namun bukan disini, menatap monitor dalam sepi mengayunkan jemari seolah membuat sebait puisi yang tertumpah dari hati, ada emosi disini, ada sesuatu yang rasanya  kurang dari dalam diri, entah itu merasa belum siap atau tak mapu menerapkan ilmu pemasaran tingkat tinggi yang diperoleh, jadi disini hanya berbagi saja karena belum bisa menerpakan sebagai aplikasi nyata di kehidupan sebenarnya.

2 komentar:

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...