Senin, 30 Agustus 2021

BSM

Bisnis Sepeda Motor dan Emak


Hari yang indah mentari cerah bersinar tahun ajaran baru dimulai ditengah kondisi COVID-19 kala itu bulan Juli 2020.

Rapat tahun ajaran baru pun dimulai disini di sebuah SMK terbesar di pulau kecil di timur pulau Sumatera. Duduk berjarak di dalam Aula yang cukup besar diisi lebih kurang seratus dua puluh peserta yang berdiri dari guru-guru mata pelajar staf dan tata usaha, banyak hal yang dibahas kepala sekolah dan jajarannya tentang pembelajaran ditengah pandemi COVID-19. 

 Acara yang paling ditunggu adalah pembagian SK dan distribusi mengajar dari tim akademis kepada para Guru, juga ada sk pembagian kelas untuk 48 guru yang akan menjadi wali kelas. Ada sedikit kehebohan saat pembagian sk wali kelas karena ada yang diluar kebiasaan yaitu beberapa orang guru rolling berganti jurusan dalam membina siswa sebagai wali kelas. 

Membaca panjangnya susunan nama wali kelas yang baru diberikan kulihat namaku di situ sebagai wali kelas Bisnis Sepeda Motor, kelas yang lumayan menyeramkan bagi guru-guru yang menjadi wali kelas nya, entah apa lah sebabnya dari tahun ke tahun dari periode ke periode kelas favorit paling banyak siswa yang mendaftar ingin menjadi anggotanya namun yang terjadi begitu banyak siswa berguguran mengundurkan diri dari kelas tersebut, itulah momok terbesar sebagai wali kelas seolah tak mampu membina mereka agar dapat bertahan menghadapi segala cobaannya. Wow ini sebuah tantangan besar menjadi emak anak-anak BSM yang super luar biasa. Ku hanya berharap dapat bersinergi dengan mereka. 

Rasanya seperti dikejar kejar apa saja, sport jantung tersa kencang sekali, jadi wali kelas di era pandemi, hari sabtu pun ku manfaatkan untuk memaksa seluruh siswa masuk kedalam Google Classroom agar saat seninnya siswa sudah dapat belajar di semua mapel dan tidak ada alasan lagi buat bersantai ria karena school from home. Mengingatkan wali murid agar mengawasi kinerja anaknya, sampai menunggui mereka yang tidak punya HP dan kuota di halaman sekolah agar mereka bisa mengerjakan tugas tugasnya. 

Satu, dua, tiga bulan berlaku, akhirnya dapat masuk sekolah juga walaupun dengan pembagian kuota kelas berdasarkan no urut absensi, pembagian raport tengah semester pun terjadi, dengan nilai acak kadul penuh warna karena mereka masih lalai akan tugas-tugasnya, pembinaan pun dilakukan mulai dari pemanggilan orang tua siswa, dialog apa kendala dan masalahnya, hingga bulan Desember pun tiba, penilaian akhir semester ganjil dilaksanakan, ada lagi alasan yang lucu menurut logika satu siswa tidak mau ujian di sekolah dengan alasan sakit yang dibuat-buat ia hanya ingin di rumah saja, sebagai wali kelas pun berusaha menengahi agar semua dapat berjalan lancar dan sempurna. 

Hasil rapor pembelajaran semester ganjil parah seperti yang sudah diduga, anak anak ini sebenarnya mau apa. Ku bagikan kartu kuning sebagai pengingat bahwa banyak nilai yang musti diselesaikan dengan remedial. Tuhan kuatkan aku.... 

Tekan dari bagian akademis juga menjadi tekanan batin yang kuat memicu tensi dan adrenalin bekerja, hampir seluruh siswa BSM tidak lulus pelajaran simulasi digital, ku buatkan jadwal pertemuan dengan guru mapel di leb komputer, ku panggil siswa dan walinya, dan pada akhirnya ku juga yang mengajarkan apa yang harus mereka kerjakan dan lakukan terkait dengan pelajaran ini karena siswa siswa tersebut banyak yang belum mengenal komputer secara langsung alias tidak pernah menyentuhnya sama sekali. 

Dihari lain merekam video bernyanyi lagu daerah untuk tugas seni budaya, di lain waktu membuat dan mengajarkan cara bercerita dan memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, di sela sela waktu mengajar ku pun mengingatkan mereka agar segera menyelesaikan tugas fisika. Belum lagi untuk mapel bengkel otomotif atau mapel produktif Ya Ilahi kuat kan hamba. 

Suatu hari ketika pulang ke rumah untuk makan siang ku bertemu dengan salah satu siswa BSMku yang banyak sekali masalahnya, ku tegur iya ditengah jalan mengapa bolos sekolah, dan alasan klise selalu menjadi jurus buat mengelak "motor ku rusak Bu"katanya, kalau lah benar motor nya rusak kok bisa ia sampai ke daerah rumah ku yang jaraknya sekitar 4 kilo meter dari sekolah ahhh dasar bocah ada ada saja cari masalah. Sesampainya kembali ku ke sekolah dengan semangat mau masuk ruangan buat mengajar kembali tiba-tiba ada panggilan telfon dari kaprog bahwa ayah anak yang kepergok di jalan tadi  mau ketemu dan sudah ada di bengkel sekarang. Terpaksa kuputar haluan belok kanan menuju bengkel otomotif, dan ayahnya pun curhat tentang putranya ada kata kata lucu saat terakhir sebelum sang ayah pulang "mungkin motornya yang tidak mau sekolah, sehingga jika dibawa ke sekolah selalu mogok" Rasanya mau tertawa namun tertahan ini benar-benar keterlaluan. 

Bersambung..... 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...