Minggu, 14 Januari 2024

perempuan tua

Suamiku tercinta
Lihatlah kerut di wajahku
Aku bertahan di tengah badai
Membela dan menatikan dirimu
Peganglah tangan tua yang mulai kasar
Terkepal keriput 
Menanti dirimu menjemput
Perempuan tua mu ini
Telah renta
Lutut kakinya bergetar menahan takut
Mencoba tetap tegar 
Walau semua pasir menimbun tubuh lemahnya
Mencoba tetap setia hingga ajal menjempuinya
Dalam gemetar tetap berjalan di tengah pusaran badai cobaan
Mencoba menggemgam jemari mu
Walau jauh tak tergapai
Permpuan tua ini telah memberikan nyawanya
Demi izah suami yang di cintainya
Suami yang disanjung dan disanyaginya
Salahkah jika ia memnita sedikit saja
Dan berkata bahwa ia telah tak punya apa2
Bahwa ia tinggal menunggu pemakanan saja
Bahwa ia menitipkan amanah anak2nya
Bahwa ia ingin hidup seribu tahun lamanya
Bersama suami yang selalu mendekapnya
Suami yang sellau menindunginya
Memyayaginya hingga maut yang memisahkan mereka
Permpuan iti sudah putus asa
Tapi ia ingin melindungi semua keluarganya
Anak dan orang tuanya 
Kakak dan adik2nya
Tapi ia juga ingin menemani suaminya 
Menjalani pasang suriut hidup dari masa kemasa
Berharap suaminya menolongnya
Mengluarkannya dari pusaran badai
Karena ia masih berada di tengah dan tak dapat menggapai apa apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bingung

Roda kehidupan masih berputar Dalam desingan gir motor yang semakin aus Di persimpangan gundah menerpa tak tahu hendak ke mana Lampu sen men...