Dalam diam terus lurus dan sunyi
Tak tampak gelap hanya tertutup rimbun pepohonan
Sang surya berusaha mengintip di celah dedaunan.
Jalan itu masih sunyi
Mendaki penuh onak dan duri
Merayap melangkah tertatih
Merangkak penuh peluh dan lirih.
Tarikan nafas dalam dan berat
Terengah-engah hampir sekarat
Terlihat fatamorgana melenakan,
Menghantam hati menguji iman.
Nampak pula intan berlian
Di ujung jalan landai aduhai
Rapuh jiwa seorang insan
Hampir tergoda raga terurai.
Duhai beratnya jalan penuh rintangan
Peluh darah airmata do'a menpis godaan
Jalan ini akan selalu sunyi sendiri sendirian
Begitulah sunnah yang telah ditetapkan.
Ini sebuah pilihan seorang insan
Yang ingin kembali kepada Tuhan
Dalam derajad keimanan
Dengan meningkatnya ketakwaan.
Kesendirian dengan keimanan untuk mencapai tujuan adalah jalan terbaik sebagai pilihan ketaqwaan....
BalasHapusMasya Allah.. puisi indah..
terimakasih
BalasHapus