Minggu, 25 Juli 2021

Resum 6(Better late than Never)

 

“Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna, Kolaborasi atau kerjasama itu penting dalam membangun kesuksesan diri. Jadilah guru tangguh berhati cahaya.” Kalimat penyemangat penuh harapan yang disampaikan OmJay sebagai pembuka pertemuan ke-enam pekan ke-dua pelatihan belajar menulis di PGRI. Rumah bahagia bagi para guru Indonesia.

Resum 6

MENULIS MEMBUATKU NAIK KELAS DAN BERPRESTASI


            Kuliah malam ke-enam ini dipimpin oleh Ibu Maesaroh,M.Pd, seorang bloger milenial yang bertugas sebagai moderator, dan materi bertema “Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi” di isi oleh Ibu Aam Nurhasanah,S.Pd, seorang motivator, juara pertama lomba blog PGRI dan dalam 1,5 tahun telah menulis 20 buku ber-ISBN, sungguh pencapaian luar biasa hebatnya.

            Rasanya ingin menangis membaca materi dan pemaparan dari Ibu Aam, tak mampu diri ini merangkai kata-kata indah buat merangkum materi sebagai resume karena takut salah. Ada rasa gundah-gulana apa yang mau diri ini lakukan, karena merasa tidak lah pantas dan tidak pas untuk menyelesaikan tugas ini. Semoga Ibu Aam memberikan maafnya apabila yang saya tuliskan ini menyimpang dari yang ibu maksudkan.

            “Better late than never” Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, ini adalah pecutan semangat yang luar bisa menggebu sebagai motivasi dari Ibu Kanjeng kepada Ibu Aam, dan sekarang dari Ibu Aam kepada saya khususnya, terimakasih.. walaupun saya gagal pada kuliah penulisan buku ini saya tidak akan menyesal. Untuk seorang yang awam akan dunia tulis-menulis ini bagi saya bisa menyelesaikan resum saja sudah Alhamdulillah.

            Pertemuan ini di isi kisah seorang guru muda bernama Aam Nurhasanah, yang mengikuti pelatihan menulis Om Jay ini di gelombang ke-delapan, beliau memiliki cita-cita ingin menjadi moderatordikelas menulis Om Jay, namun impian nya hilang karena tidak fokus dan bingung dengan tugas menulis resum yang baik. Beliau pun memupuk asa kepercayan dirinya dengan mengikkuti kembali kelas di gelombang ke-duabelas, dengan semangat yang mengebu-gebu ingin segera terbit buku, beliau pun bergabung dalam grup antologi, dan akhirnya terbitlah buku pertama “Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” dan ini sebagai lecutan dirinya untuk membuat buku solo sendiri. “Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya” kata-kata penuh makna dari Bu Kanjeng sebagai pemantik bara.

            Tak cukup sampai di sana seorang Aam Nurhasanah pun masih haus akan ilmu setelah berhasil membuat beberapa buku solo dan menjadi moderator online, beliau pun bermimpi menjadi editor andal. Sebelum mimpi ini terwujud beliau terlebih dahulu di beri amanah sebagai kurator. Kurator adalah penghimpun naskah dan administrasi yang masuk hingga buku sampai ke pembaca. Beliau juga mengikuti berbagai lomba sebagai tambahan ilmu. Bahkan masih merasa kurang ilmu juga beliau pun ikut kelas menulis satu minggu yang diadakan Prof. Ricardus Eko Indraji (Ekoji) dan naskahnya tembus ke penerbit mayor PT Andi Opset Yogyakarta. Kembali kemimpi beliau menjadi seorang editor, suatu ketika beliau meneima telpon dari muridnya yang memintanya mengedit naskah, pengalaman inilah yang membawa Ibu Aam mewujudkan mimpinya menjadi seorang editor.

            Kegagalan di gelombang ke-delapan menenpa dirinya untuk terus belajar dan berbagi serta bermanfaat bagi orang lain. Jangan pernah berhenti bermimpi dan wujudkan mimpi itu menjadi karya nyata jangan hanya sebatas pikiran dan angan-angan. “Tulislah apa yang ada didalam pikiran, awali dengan kata bijak sebagai motifasi, kamu akan menjadi sesuatu from zero to hero” ini adalah tips dan semangat dari Ibu Aam.

 

MENULISLAH AGAR HIDUPMU BERMAKNA,

MENULISLAH AGAR HIDUPMU BERWARNA,

MENULISLAH HARI INI AGAR ENGKAU DIKENANG ESOK HARI

-AAM NURHASANAH

 

Harapan yang besar semoga pengalaman Ibu Aam ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi buat saya pribadi dan teman yang membaca blog ini.


Derliana di pulau Bangka

2 komentar:

  1. Akhirnya kupas tuntas resume pun selesai. Selamat melanjutkan ke meteri berikutnya. Selamat berjuang, mengambil hikmah di balik kisah inspiratif para guru kita.

    BalasHapus
  2. Banyak hikmah di balik tulisan itu

    BalasHapus

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...