“Menulislah setiap hari dan buktikan apa
yang terjadi” tulis Om Jay
Duduk manis disuguhi permen
Kuliah menulis dengan pemateri keren
Duduk bersila di atas tikar
Tak mengenal usia yuk kita belajar
Lepat disusun bersama lauknya
Buka pintu dengan dulang-nya
Menyingkat kata menyusun bahasa
Dari sepintu sedulang kami berkarya
Malam
ini mencoba untuk tepat waktu membuat resum, namun tidak bisa secepat kilat
merangkum dan menterjemahkan maksud dari narasumber, butuh waktu buat otak
kecil ini mencerna kata demi kata rangkaian kalimat dari keseluruhan materi
kuliah, berikut ini resume saya sajikan
Resum 7
Menerbitkan
Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Mukadimah
kuliah ke-tujuh ini disampaikan Om Jay Guru Blogger Indonesia yang merasa
senang berjumpa para peserta walaupun hanya di dunia maya, beliau pun berharap
dapat berjumpa di di dunia nyata dan membuat kita selalu berkarya untuk bangsa.
Anak
muda ini baru berusia 29 tahun, keren, ganteng dan penuh prestasi, seorang guru
SD dengan segudang blog, bernama Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. yang memberikan
kuliah malam selama dua setengah jam, di
dampingi moderator handal yang cantik, seorang ibu muda kreatif penuh mimpi
bersemangat tinggi beliau adalah ibu Aam Nurhasanah,S.Pd.
Mengawali
kelasnya dengan mengucapakan syukur bahwa kita dapat berinteraksi dalam
pelatihan belajar menulis ini walaupun hanya lewat WA, tak lupa terimakasih
kepada Om Jay yang telah membuat wadah pelatihan, sehingga guru penulis
se-indonesia dapat terhubung dan saling mendukung. Beliau pun kemudian mulai berbagi
pengalamannya, sejak menjadi peserta gelombang 4, sampai ikut membantu Om Jay
mengurus pelatihan hingga sekarang.
Secara
umum materi malam ini dapat ambil garis besarnya yaitu:
1.
Menerbitkan buku semakin mudah melalui
penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi, naskah pasti
diterbitkan dengan proses mudah dan cepat. “Penerbit akan senang jika kita hubungi,
penerbit sering bilang jika punya tulisan di laptop jangan disimpan, tapi
kirimkan ke penerbit. Jadi kita percaya diri saja”ujar Pak Brian
2.
Konsekuensi mencetak buku melalui
penerbit indie adalah penulis harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan
fasilitas pra cetak penerbitan yang memuaskan. “Pilihlah penerbit sesuai ukuran
kantong” nasehat ibu Aam
3.
Penulis harus memahami ketentuan tiap
penerbit indie karena setiap penerbit punya ketentuan yang berbeda-beda. “Tim
pengurus pelatihan belajar menulis tidak membimbing peserta ketika menerbitkan
buku. Peserta langsung berurusan dengan penerbit indie yang dipilih sendiri”
nasehat Pak Brian
4.
Penulis jangan memberi target kapan buku
harus selesai terbit karena naskah yang di kiriman harus mengantri untuk diproses
dan juga menunggu ISBN.
Pemateri
muda ini begitu polos dan jujur menjawab pertanyaan peserta “apa alasannya
memilih penerbit indie”, beliau pun menjawab ”saya waktu itu memilih penerbit
indi karena merasa belum bisa memenuhi ketentuan penerbit mayor, awalnya saya
memilih Gemala karena alasan sepele lokasinya di depok tidak jauh dari rumah
sehingga akan hemat ongkir”. Beliau pun dengan sabar menjawab dan menjelaskan
dengan detil satu-persatu pertanyaan peserta. Tanpa terasa dua setengah jam pun
terlewati tepat pukul 21.38 menit kuliah malam ini diakhiri dan ditutup oleh
moderator.
Semangat menulis hingga jadi buku bun
BalasHapusSemoga bisa pak mohon do'anya
HapusKeren, ayo buat buku
BalasHapusWah jadi malu, saya ini hanya sebutir debu,😌 rasanya tak layak punya buku. Masih harus byak belajar menulis dulu, mohon bimbingannya🙏
Hapuswow keren...lugas berisi, terpapar komplit dari inti..pokoknya Ok dech..semangat terus....sukses selalu
BalasHapusTerimakasih tetap semangat pak
HapusPantunnya Ok..
BalasHapusHehehehe, saya lagi iseng aja mbak , terimakasih
HapusPantun yang cakep... dan isi resume yang padat. Keren cikgu. Lanjut. Tetap semangat.
BalasHapus