Senin, 26 Juli 2021

Resum 7 (mencoba tepat waktu)

 

“Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” tulis Om Jay

 

Duduk manis disuguhi permen

Kuliah menulis dengan pemateri keren

Duduk bersila di atas tikar

Tak mengenal usia yuk kita belajar

 

Lepat disusun bersama lauknya

Buka pintu dengan dulang-nya

Menyingkat kata menyusun bahasa

Dari sepintu sedulang kami berkarya

 

            Malam ini mencoba untuk tepat waktu membuat resum, namun tidak bisa secepat kilat merangkum dan menterjemahkan maksud dari narasumber, butuh waktu buat otak kecil ini mencerna kata demi kata rangkaian kalimat dari keseluruhan materi kuliah, berikut ini resume saya sajikan

 

Resum 7

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

 

            Mukadimah kuliah ke-tujuh ini disampaikan Om Jay Guru Blogger Indonesia yang merasa senang berjumpa para peserta walaupun hanya di dunia maya, beliau pun berharap dapat berjumpa di di dunia nyata dan membuat kita selalu berkarya untuk bangsa.

            Anak muda ini baru berusia 29 tahun, keren, ganteng dan penuh prestasi, seorang guru SD dengan segudang blog, bernama Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. yang memberikan kuliah malam selama dua setengah jam,  di dampingi moderator handal yang cantik, seorang ibu muda kreatif penuh mimpi bersemangat tinggi beliau adalah ibu Aam Nurhasanah,S.Pd.

            Mengawali kelasnya dengan mengucapakan syukur bahwa kita dapat berinteraksi dalam pelatihan belajar menulis ini walaupun hanya lewat WA, tak lupa terimakasih kepada Om Jay yang telah membuat wadah pelatihan, sehingga guru penulis se-indonesia dapat terhubung dan saling mendukung. Beliau pun kemudian mulai berbagi pengalamannya, sejak menjadi peserta gelombang 4, sampai ikut membantu Om Jay mengurus pelatihan hingga sekarang.

            Secara umum materi malam ini dapat ambil garis besarnya yaitu:

1.      Menerbitkan buku semakin mudah melalui penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi, naskah pasti diterbitkan dengan proses mudah dan cepat. “Penerbit akan senang jika kita hubungi, penerbit sering bilang jika punya tulisan di laptop jangan disimpan, tapi kirimkan ke penerbit. Jadi kita percaya diri saja”ujar Pak Brian

2.      Konsekuensi mencetak buku melalui penerbit indie adalah penulis harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan fasilitas pra cetak penerbitan yang memuaskan. “Pilihlah penerbit sesuai ukuran kantong” nasehat ibu Aam

3.      Penulis harus memahami ketentuan tiap penerbit indie karena setiap penerbit punya ketentuan yang berbeda-beda. “Tim pengurus pelatihan belajar menulis tidak membimbing peserta ketika menerbitkan buku. Peserta langsung berurusan dengan penerbit indie yang dipilih sendiri” nasehat Pak Brian

4.      Penulis jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit karena naskah yang di kiriman harus mengantri untuk diproses dan juga menunggu ISBN.

 

Pemateri muda ini begitu polos dan jujur menjawab pertanyaan peserta “apa alasannya memilih penerbit indie”, beliau pun menjawab ”saya waktu itu memilih penerbit indi karena merasa belum bisa memenuhi ketentuan penerbit mayor, awalnya saya memilih Gemala karena alasan sepele lokasinya di depok tidak jauh dari rumah sehingga akan hemat ongkir”. Beliau pun dengan sabar menjawab dan menjelaskan dengan detil satu-persatu pertanyaan peserta. Tanpa terasa dua setengah jam pun terlewati tepat pukul 21.38 menit kuliah malam ini diakhiri dan ditutup oleh moderator.

 

 Pangkalpinang dibawah kerlip bintang

Derliana, S.Si

9 komentar:

  1. Balasan
    1. Wah jadi malu, saya ini hanya sebutir debu,😌 rasanya tak layak punya buku. Masih harus byak belajar menulis dulu, mohon bimbingannya🙏

      Hapus
  2. wow keren...lugas berisi, terpapar komplit dari inti..pokoknya Ok dech..semangat terus....sukses selalu

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Hehehehe, saya lagi iseng aja mbak , terimakasih

      Hapus
  4. Pantun yang cakep... dan isi resume yang padat. Keren cikgu. Lanjut. Tetap semangat.

    BalasHapus

peduli

Aku keguguran, Kuhatus merawat anak2 ku  Si abangbpositif covid Adek rewel masih kelelahan Sang ayuk tak persuli ia hanya pulang saat lapar ...