Sabtu, 13 November 2021

Puisi telelet 1

 

AZAN


Suara berat namun, mendayu

Seolah berteriak tapi menatap sayu

Memecah kesunyian kesibukan merayu.


Saat tubuh enak terlelap di pembaringan

Saat rutinitas mencapai puncak keseharian

Saat ngebut mengejar waktu di jalanan

Saat lelah menghampiri kemudian.


Suara berat kembali berkumandang

Menyeru memanggil dengan lantang

Jiwa yang telah gersang pun meradang

Mencoba menolak berontak menendang

Kesal marah gundah dan gulana meyerang.

 

Seketika resah gelisah gundah mengema

Menyayat menghujam menikam sukma

Merintih tertatih lirih bak drama

Entah apalah yang menjelma

Menyapa pelan berirama

Seolah bisikan Mama.


Seruan Pemilik semesta

Masih diri ini suka berdusta

Berdalih lelah ini itu meronta

Mata hati sudah membuta

Lidah sudah kelu terbata-bata.


Kumadang azan lewat saja dipikiran

Apakah selamanya diri taktahu ini seruan

Untuk menghadap Yang Maha Menciptakan

Agar menjawab azan dan sholat dikerjakan.


Sebelum maut menjemput merambat arteri

Peringatan telah datang lima kali sehari

Taubatlah segera hamba yang tahu diri.






6 komentar:

  1. Sukses. Telelet yang memukau. Lanjut!

    BalasHapus
  2. Keren diksinya, Kak.

    Ada beberapa catatan:
    1. Bubuhkan koma setelah kata namun.
    2. Setiap bait hanya di akhiri dengan titik pada larik terakhir.
    3. Titimangsa ditulis paling bawah setelah bait ketujuh.
    4. Penggunaan rima berakhiran hanys diperkenankan 1 bait pada setiap puisi telelet.
    5. Penulisan yg benar "Yang Mahakuasa", "ah,", "peduli"
    6. Tapi itu kata tdk baku dari tetapi.
    7. Yang Mahs Menperhatikan.
    8. Larik terakhir bait ketujuh kurang tepat susunan kalimatnys, bisa dipercabtik, ya, Kak?

    Sementara, itu koreksi saya, jika masih kurang paham, boleh tanya bunda Kanjeng sang trainer telelet.

    BalasHapus
  3. Dengarkan seruan adzan berkumandang
    Segera lakukan salat tinggalkan kesibukan
    Agar tenang hati dalam naungan Tuhan

    BalasHapus

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 BLOG RANGUMAN

  Assalamualaikum Salam dan Bahagia Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya: “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajar...